Tertawakan Hal bodoh

Setiap orang pasti pernah berbuat hal bodoh, disadari atau tidak. Well, gw juga gtu. hal bodoh yang gw lakuin udah gak keitung deh. dari mule bikin malu sendiri sampe yang nyeselnya ampun2an mpe berminggu-minggu. Tapi setelah gw pikir lagi, untuk apa sih kita nyesalin hal yang udah kita lakuin. Oke, itu bagus kita punya penyesalan, tapi, hey, dengan lo nyesel, semua gak akan ngerubah keadaan. Just let it flow.. Lo dah ngelakuin satu hal yang menurut lo salah, dan lo nyesel, ya udah. Cukup pikirkan tindakan lo itu then move on. Ga usah nyesel terlalu lama, karena percuma. Hidup lo ga bakal berhenti utk lo nyeselin tindakan lo dan hidup lo ga bakal balik untuk lo ngebenerin tindakan yang dah lo lakuin. Well, semua itu based on true story gw..

Hal terbodoh gw mungkin kejadian agustus kmaren, di mana gw ngelepas seseorang potensial untuk gw. Well, itu karena gw iseng aja. dan tadaaaa,, semuanya jadi aneh antara gw dan orang itu. Nyesel? iya. tmen gw si jakah ampe ngomel ke gw, si ike juga, si anbel, didi, eca, ngomel jga. Makin dah gw ngerasa bersalah ma tindakan gw. belum lagi sama tindakan gw ke orang lain yang maju mundur karena keraguan gw. Dan ini dikritik ma ana, tmen gw dari SMA. Tindakan-tindakan itu bikin gw mikir, knapa gw harus mikirin hal-hal itu? belum tentu yang gw pikirin itu dipikirin sama mereka.. Dan setelah kejadian itu, gw sadar, hal paling bodoh adalah gw mikirin hal itu sendiri, padahal mereka belum tentu mikirin ini. Dan cara ampuh untuk menghilangkan tindakan bodoh adalah menertawakannya. Ya ya, gw ngetawain kebodohan gw untuk mikirin ini. Hello Lala, masih ada loh hal lain yang lebih penting untuk lo pikirin daripada hal ini.

Jadi, di sini gw sekarang. Megang penghapus dan tipe-x, menghapus kejadian agustus itu, menghapus mereka. bukan menghapus untuk selamanya, tapi menghapus mereka tentang kejadian itu.. Dan sekarang, gw akan memulai lagi dengan mereka, seolah gak pernah ada kejadian itu.. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Sejenak

Sejenak datang sejenak pergi
Hanya berhenti untuk sejenak
Mungkin tidak mengenal kata selamanya
Atau mungkin memang tidak akan selamanya

Sejenak datang sejenak pergi
Tanpa pernah ada waktu pasti
Diam, gerak, tawa
Lakukan semua untuk alihkan waktu
Hilangkan ketidakpastian waktu

Hanya sejenak, memang hanya sejenak
Sejenak yang menyebalkan
Sejenak yang penuh tanya
Sejenak yang ada air mata
Sejenak yang menyenangkan
Namun sejenak itu yang memberi kesan dalam
Sejenak itu yang mengisi buku hidup saya, selamanya


PS: Untuk 15 teman saya yang berharga, yang telah mengajari saya makna hidup selama sebulan. Love you all.. :)
Jatinangor, 181010

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Tirani dan Benteng


Belajar sejarah tak selalu dari buku-buku Sejarah di sekolah. Ada banyak cara untuk belajar sejarah, salah satunya melalui sastra. Taufiq Ismail mengemas sejarah dalam puisi-puisinya yang kemudian dia rangkum dalam kumpulan puisinya. Salah satu sejarah yang dia rangkum adalah masa ketika Indonesia pada tahun1966. Taufiq Ismail merangkum peristiwa-peristiwa sejarah pada tahun 1966 dalam dua kumpulan puisnya Tirani dan Benteng yang kemudian diterbitkan dalam sebuah buku dengan judul yang sama, Tirani dan Benteng. Dalam kedua kumpulan puisinya ini, Taufiq jujur kepada para pembacanya mengenai semua yang terjadi pada tahun 1960 hingga 1966.
Meski puisi-puisi yang ada di dalamnya merupakan puisi yang ditulis Taufiq dari tahun 1960 sampai 1966, bukan berarti sudah telat untuk membaca buku kumpulan puisi ini. Ada berbagai macam peristiwa yang terjadi pada tahun 1960 hingga tahun 1966 yang tidak kita temui atau kita pelajari saat pelajaran Sejarah di sekolah.
Sejumlah 73 puisi Taufiq Ismail yang terdapat dalam buku puisi Tirani dan Benteng ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Puisi-puisi Menjelang Tirani dan Benteng, Tirani, dan Benteng. Puisi-puisi pada bagian Puisi-puisi Menjelang Tirani dan Benteng ditulis Taufiq antara tahun 1960 sampai 1965. Sedangkan puisi-puisi pada bagian Tirani dan Benteng ditulisnya pada hari-hari demonstrasi tahun 1966. Puisi-puisi dalam buku Taufiq Ismail ini bertemakan tentang kecemasan, kesangsian, kebebasan, harapan, angan, cita-cita, dan tekad.
Dalam buku ini Taufiq merangkum kejadian-kejadian pada tahun 1966 yang diwarnai demo mahasiswa memprotes pemerintah dengan gaya berpuisinya. Sebut saja puisi Dari Catatan Seorang Demonstran dan Dari Ibu Seorang Demonstran yang menggambarkan keadaan demo ketika tahun 1966. Taufiq melukiskan kejadian yang dilihatnya dan yang terjadi melalui puisinya dengan bercerita kepada pembaca.
Kejadian penembakan terhadap mahasiswa Universitas Indonesia yang sedang berdemo pun ditulis Taufiq dalam puisi-puisinya yang berjudul Karangan Bunga, Percakapan Angkasa, dan Salemba. Tak hanya menceritakan bagaimana suasana dan keadaan pada tahun 1966, puisi-puisi Taufiq pun mampu memberikan emosi yang membuat kita terbawa dalam suasana puisi-puisinya serta merasakan seolah kita berada di keadaan tersebut. Emosi yang dibangun Taufiq itulah yang menjadi daya tarik lainnya pada puisi-puisinya ini.
Dalam puisi Karangan Bunga saja, dengan bahasa yang sangat sederhana dan mudah dicerna, Taufiq mampu menyampaikan emosi dan suasana ketika tiga anak kecil datang dan memberi bunga tanda ikut berduka cita atas meninggalnya Arif Rachman Hakim. Ya, puisi-puisi Taufiq Ismail memang dikemas dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, tetapi dibalik itu, puisinya mengandung emosi dan makna yang dalam.
Tak hanya puisi saja yang bisa kita nikmati dalam buku kumpulan puisi ini, berbagai macam foto pada tahun 1966. Foto-foto mengenai demo dan penembakan terhadap Arif Rachman Hakim memenuhi halaman-halaman kumpulan puisi ini. Foto yang disajikan dalam buku ini merupakan kisah dari puisi yang ditulis Taufiq Ismail. Jadi, ketika kita membaca puisi Taufiq Ismail dalam buku ini, kita bisa melihat situasi tahun 1966 melalui foto di halaman sebelah puisi yang kita baca.
Taufiq juga mengkritik pemerintah pada tahun 1960-an itu. Taufiq menulis puisi Syair Orang Lapar yang menceritakan seberapapun orang lapar akan tetap mendengarkan Bung Karno berpidato sedangkan pemerintah tak bergerak untuk rakyat yang lapar itu. Atau tengok saja puisi Pengkhianatan Itu Terjadi Pada Tanggal 9 Maret yang menceritakan keadaan pemerintah, lebih tepatnya konflik yang terjadi pada pemerintahan.
Selain itu, Taufiq juga menulis hal-hal kecil yang terjadi di sekitar demonstrasi. Oda Bagi Seorang Supir Truk dan Seorang Tukang Rambutan Pada Istrinya adalah contohnya. Kedua puisi ini ditulis Taufiq dengan menceritakan bagaimana supir truk dan penjual rambutan pada rombongan mahasiswa yang berdemonstrasi.
Tidak hanya puisi yang bercerita sejarah dan foto-foto kejadian saat demonstrasi pada tahun 1966, dalam kata pengantar buku ini, Taufiq Ismail menceritakan kronologis yang terjadi pada tahun 1966. Taufiq menceritakan bagaimana pemerintah pada saat itu, bagaimana demonstrasi terjadi, dan hal-hal penting apa saja yang terjadi pada tahun 1966. Selain itu, Taufiq Ismail juga membahas mengenai Lekra dan Manifes Kebudayaan yang pada saat itu menjadi bahan perbincangan banyak orang.
Jika anda ingin mengetahui lebih banyak mengenai sejarah Indonesia, terutama yang terjadi pada tahun 1960-an, buku kumpulan puisi Tirani dan Benteng ini bisa menjadi pilihan alternatif anda. Selain mengerti tentang sejarah Indonesia, puisi-puisi yang ada dalam kumpulan puisi ini juga bisa menghibur kita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Taman Ilmu, belajar dan mengajar

Sebuah bangunan kecil dengan halaman yang cukup luas dan terduh serta sebuah taman bermain di depannya terlihat ramah menyambut siapapun yang datang. Suasana ramai dan tawa anak-anak pun terdengar dari dalam bangunan ini. Ya, itulah sekolah Taman Ilmu yang terletak di Sukawening, Jatinangor. Sebuah sekolah yang dibangun oleh BEM Kema Universitas Padjadjaran. Sekolah Taman Ilmu ini juga merupakan salah satu program kerja dari BEM Kema Unpad sebagai bentuk pengabdian kepada Masyarakat.
Pendirian sekolah ini dicestukan oleh Atif, mahasiswa Fakultas TIP Unpad. Atif mendapat inspirasi untuk mendirikan sekolah untuk anak-anak di Jatinangor setelah melihat taman bacaan yang didirikan oleh ITB. “Inspirasinya dari Taman Bacaan di ITB, terus akhirnya alhamdulillah dapat tempat di PAUD Bunda Hajar ini dan Mei 2008 Taman Ilmu berdiri”, ujar Ahmad, salah satu pengurus Taman Ilmu.
Siswanya berasal dari sekitar sekolah Taman Ilmu ini. Sekolah Taman Ilmu ini juga tak memungut biaya dari siswanya alias gratis. “Pendirian sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan anak-anak, khususnya di sekitar Taman Ilmu ini”, ujar Ahmad.
Sebelum mereka mengajar di Sekolah Taman Ilmu, para pengurus Taman Ilmu ini melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar untuk mengajak anaka-anak di lingkungan Taman Ilmu untuk belajar di sana. Hasilnya, masyarakat sekitar menyambut baik respon para pengurus Taman Ilmu. Hal ini terlihat dari banyaknya anak yang belajar di Taman Ilmu. Hingga saat ini Taman Ilmu memiliki sekitar 50 murid.
Berbeda dengan sekolah pada umumnya, Taman Ilmu lebih cenderung sebagai tempat les untuk anak-anak di sekitar Taman Ilmu. Namun, pola mengajar di sini disusun seperti layaknya sebuah sekolah. “Sebenarnya di Taman Ilmu itu kayak tempat les untuk membantu belajar anak-anak di sekitar Taman Ilmu. Tapi ada beberapa anak yang putus sekolah, yang kita ajak untuk sekolah di situ”, terang Ani, pengurus Taman Ilmu. Yang berbeda, di Taman Ilmu ini kegiatan belajar mengajar dimulai pukul 14.30 WIB hingga pukul 17.00 WIB setiap hari Senin hingga Jumat.
Selain itu yang membedakan Taman Ilmu dengan sekolah lain adalah pengajar di sini semuanya adalah mahasiswa Unpad dari berbagai fakultas. Cara perekrutan guru di sini juga terbuka, siapapun bisa menjadi guru asalkan dia mahasiswa Unpad. “Ya kita buka pendaftaran untuk guru di sini kemarin Maret dan hasilnya ada seratus orang yang berminat menjadi guru di Taman Ilmu ini”, ujar Guruh, Kepala Sekolah

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Menengok Manusia dalam Rahasia Selma


Judul buku : Rahasia Selma
Penulis : Linda Christanty
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : 2010
Harga : Rp 30.000,00
Tebal : 121 halaman

Setelah Kuda Terbang Maria Pinto terbit pada tahun 2004, tahun ini, Linda menerbitkan kembali kumpulan ceritanya yang berjudul Rahasia Selma. Dalam kumpulan cerita Rahasia Selma ini terdapat sebelas cerita yang bisa kita nikmati seperti Babe, Para Pencerita, Drama, dan Rahasia Selma. Kesebelas cerita tersebut memiliki latar belakang yang berbeda. Persamaan dari sebelas cerita tersebut adalah bercerita tentang manusia dengan bahasa sastra yang memikat.
Dalam cerita Babe kita akan menemukan cerita tentang keegoisan istri yang sangat menyanyangi suaminya. Cerita tentang pertemuannya dengan suaminya dan para selingkuhannya serta bagaimana ia sangat menyanyangi suaminya tetapi ia sendiri melupakan nama suaminya. Lain dengan Para Pencerita, dalam cerita ini diceritakan tentang seorang anak yang bercerita tentang keluarganya, mulai dari ayah hingga kakaknya.
Lain lagi dengan cerpen yang berjudul Para Pencerita. Dalam cerita ini tentang sebuah keluarga Aceh dan permasalahan keluarganya. Cerita singkat yang ringan namun dapat memberikan sejuta pelajaran bagi para pembaca. Atau cerpen yang berjudul Rahasia Selma yang menceritakan tentang perjalanan kecil seorang anak yang dirangkum Linda dengan penuh makna tentang trauma, kesedihan, kesepian, dan kebiasaan-kebiasaan lain.
Dengan dikemas bahasa sastra, menjadikan cerpen dalam kumpulan cerita Rahasia Selma ini lebih terasa hidup. Kesebelas cerita tersebut diceritakan dengan gaya cerita yang berbeda namun tetap berbau sastra. Pada beberapa cerpen narasi, Linda menceritakan detail-detail dengan apik dan memukau.
Teknik penceritaan yang digunakan Linda mampu membawa kita mengikuti jalan ceritanya. Dengan gaya bercerita narasi yang digunakannya, Linda mengajak kita untuk masuk ke dalam cerpen yang dibuatnya. Membawa kita untuk berkhayal seakan-akan kita berada di tempat yang digambarkannya. Dalam buku ini kita akan lebih banyak menemukan cerpen yang diceritakan narasi daripada dialog. Dari narasi itulah, Linda membangun karakter yang kuat untuk setiap ceritanya dan tentu saja, cerita narasi tersebut mampu membawa pembaca mengikuti setiap ceritanya. Tak mudah ditebak di setiap ending ceritanya. Secara keseluruhan Linda mampu memberi kejutan-kejutan di setiap akhir cerita.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments