Menanti Hangat

Baru saja hujan reda. Meninggalkan puluhan genangan air. Tapi mendung itu masih ada. Setidaknya di sini. Dalam diri.
Dingin telah usah. Menyudutkan hangat yang kemudian hilang entah ke mana. Dingin itu yang sekarang berkuasa. Hanya ada dingin lalu kaku. Perlahan aku menghangatkan dingin, membiarkan panas kembali berkuasa. Hangat setidaknya.

Dingin itu masih saja berkuasa. Panas yang kusebar belum saja terasa. Lambat laun dingin pasti melemah, melepas seluruh cengkramannya padaku. Lalu hanya hangat yang memelukku.

Sampai nanti, sampai hangat itu datang, aku akan menunggu. Dan ketika hangat memelukku, aku tak akan melepasnya sedetikpun. Karena hangat itu dia....

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar