Tak Mau Menyesal

Saya belajar banyak dalam kehidupan saya. Sedih, susah, senang, bangga, tangis, tawa, senyum. Saya belajar semua itu. Kehidupan saya bukan kehidupan sempurna. Dan saya yakin tidak ada kehidupan sempurna kecuali kita memaknai kehidupan kita. Dan saya, tak mau meyesali kehidupan saya.

Saya tak mau menyesali semua keputusan yang sudah saya buat dan saya ambil. Saya yang memilih, saya yang menanggungnya. Bahkan keputusan saya berkuliah di Unpad tidak pernah saya bayangkan sewaktu saya SD dan SMP. Keputusan ini saya ambil ketika SMA. Dan saya tak menyesalinya. Jauh dari orang tua membuat pikiran saya terbuka dan mulai menilai kehidupan. Memandang kehidupan di luar rumah, dari hal-hal yang telah diajarkan di rumah.

Jurnalistik. Salah satu yang saya pilih dalam kehidupan saya. Orang bilang itu berat, saya tak peduli. Saya hanya ingin melakukan apa yang saya ingin selama itu positif. Tak ada penyesalan saya dalam dunia jurnalistik. Dunia ini yang mengenalkan saya dengan dunia tempat saya tinggal.

Ya, jurnalistik membuat mata saya terbuka bahwa dunia punya hal lain and not always you. Dari dunia ini saya belajar banyak hal dan bertemu banyak orang. Saya belajar budaya Sunda, sesuatu yang belum pernah saya pelajari. Mata saya terbuka, saya menyukai hal seperti ini. Belajar sesuatu yang sebelumnya tidak saya tahu. Saya bertemu banyak orang hebat, caleg, pakar, seniman, pengusaha. Mereka yang membuat saya semangat agar menjadi orang sukses.

Saya suka. Melelahkan dalam dunia ini. Namun satu hal yang pasti, saya tak mau menyesalinya. Saya mau hidup saya sempurna dengan segala kekurangan dan kelebihannya, setidaknya menurut saya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 komentar:

Posting Komentar